Kandungan Gizi dalam Dedak, Serta Manfaat Dedak dan Kekurangan Dedak

        kectuagri.blogspot.co.id, 73 Banpres Tuah Negeri Sum Sel, Kandungan Gizi dalam Dedak, Serta Manfaat dan Kekurangan Dedak - Dedak atau UUT daam bahasa sundanya merupakan limbah hasil dari pengilingan padi walau demikian kandungan gizi dalam dedak sangat banyak dan bermacam - macam, kandungan gizi dalam dedak juga berbeda-beda digolongkan atas kualitas dedaknya, menurut hartadi dkk (1997) dalam biologipedia (2013),

Menyatakan bahwa dedak dengan kandungan serat kasar 6-12 % memiliki kandungan lemak 14,1 %, protein kasar 13,85 %, sedangkan menurut National Research Council (1994) dedak padi mengandung energi metabolis sebesar 2100kkal/kg, protein kasar 12,9 %, lemak 13 %, serat kasar 11,4 %, Ca 0,07 %, P tersedia 0,21 %, serta Mg 0,22 %. Adapun tabel kandungan gizi dalam dedak menurut DSN (2001) dalam biologipedia (2013) menurut kualitas dedaknya sebagai berikut.

Tabel 0.1 Kandungan Gizi dalam Dedak Menurut Kualitasnya.

Gambar 0.1 Berbagai Jenis Dedak

Manfaat Dedak - Dedak merupakan sumber karbohidrat oleh karenanya peternak sering menggunakan dedak sebagai salah satu bahan campuran pakan ternak mereka, di perkampungan kebanyakan dari penduduknya suka memelihara ayam sebagai ternak sampingan dengan harapan, dapat menyembelihnya dan mengkonsumsi dagingnya ketika ada hari-hari penting atau ketika ada saudara jauh yang datang, kebanyakan para penduduk desa dalam pemberian pakan ayam peliharaannya menggunakan limbah rumahtangga seperti nasi basi, lauk basi yang di campur dengan UUT atau dedak dan di berikan pada ayam peliharaannya. Dedak juga sumber penghasil serat kasar yang dibutuhkan bagi tubuh ternak, menurut agrobisnisinfo (2015) "Dedak padi dan pollard dalam ration pakan ternak ditujukan untuk sumber karboidrat dan serat kasar ..."

Penggunaan dedak sebagai bahan campuran pakan ternak sebaiknya tidak lebih dari 20 %, karena penggunaan dedak sebagai bahan campuran pakan ternak yang melebihi 30 % bisa menurunkan pertumbuhan bobot ternak. Menurut Scott et al (2015) dalam Thomas Saputro, 

Penggunaan 30 % dedak padi dalam ransum ternyata menurunkan peertambahan berat badan dan berat badan akhir broiler. Hal ini disebabkan karena tingginya kandungan lemak dalam asam fitat dalam dedak padi menyebabkan fosfor yang terkandung di dalamnya tidak dapat diserap oleh ternak unggas. 

Kekurangan Dedak - Dedak juga memiliki kekurangan dalam penggunaan sebagai campuran pakan ternak yaitu pada jumlah serat kasar yang cukup tinggi, menurut agrobisnisinfo (2015) "...pemakaiannya tidak bisa terlalu berlebihan karena akan mempengaruhi pemakaian bahan baku pakan yang lain. untuk ternak yang terlau banyak mengkonsumsi serat kasar biasanya performance fisiknya jadi kurang bagus perutnya besar dan menggelantung."

Sedangkan menurut Thomas Saputro (2015) "Kelemahan utama dedak padi adalah kandungan serat kassrnya yang cukup tinggi, yaitu 13,0 % dan adanya senyawa fitat yang dapat mengikat mineral dan protein sehingga sulit dapat di manfaatkan oleh enzim pencernaan. Inilah yang merupakan faktor pembatas penggunaannya dalam penyusunan ransum. Namun, dilihat dari kandungan proteinnya yang berkisar antara 12-13,5 %, bahan pakan ini sangat diperhitungkan dalam penyusunan ransum unggas."

Dan juga menurut Rasyaf (2004) dalam Thomas Saputro (2015) dalam karyanya yang di muat di media online "Kelemahan lain pada dedak padi adalah kandungan asam aminonya yang rendah, demikian juga halnya dengan vitamin dan mineral". 

Categories: INFORMASI GIZI TUMBUHAN